Indonesia, sebuah negara kepulauan yang membentang luas, menyimpan jutaan keindahan alam dan budaya yang belum sepenuhnya terjamah oleh modernisasi. Di antara ribuan pulaunya, ada satu nama yang perlahan mulai menarik perhatian para penjelajah dan pecinta alam: Pulau Wawoni. Terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara, Wawoni adalah sebuah permata tersembunyi yang menawarkan kombinasi sempurna antara lanskap alam yang memukau, kebudayaan lokal yang kaya, dan ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain.
Wawoni bukan hanya sekadar pulau dengan pantai berpasir putih dan air laut jernih. Lebih dari itu, ia adalah rumah bagi ekosistem yang beragam, tradisi yang lestari, dan masyarakat yang hidup selaras dengan alam. Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam setiap aspek Wawoni, dari pesona geografisnya yang unik, kekayaan hayati yang menakjubkan, hingga warisan budaya yang tak ternilai, serta potensi dan tantangan yang dihadapinya dalam menjaga kelestarian dan kemajuannya.
Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi siapa saja yang ingin mengenal Wawoni lebih dekat, baik sebagai calon pengunjung maupun sebagai individu yang tertarik pada keberagaman alam dan budaya Indonesia. Mari kita mulai perjalanan menyingkap tabir keindahan Pulau Wawoni.
Pulau Wawoni adalah salah satu pulau utama yang menjadi bagian dari Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis, ia terletak di bagian tenggara Pulau Sulawesi, di antara daratan utama Sulawesi dan gugusan pulau-pulau kecil lainnya. Posisi ini memberikannya karakteristik unik, baik dari segi geologi maupun iklim.
Wawoni memiliki topografi yang bervariasi, didominasi oleh perbukitan dan pegunungan di bagian tengahnya, yang perlahan menurun ke arah pantai. Puncak-puncak tertinggi di pulau ini menawarkan pemandangan panorama yang menakjubkan, meliputi hamparan hutan tropis yang hijau, birunya laut, dan garis pantai yang memukau. Lereng-lereng perbukitan ini seringkali dihiasi oleh perkebunan warga, terutama kelapa, cengkeh, dan jambu mete, yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.
Garis pantainya yang panjang dan berliku menyajikan beragam jenis pantai, mulai dari pantai berpasir putih halus yang cocok untuk bersantai, hingga pantai berbatu yang menawan dengan formasi batuan alami yang unik. Beberapa bagian pantai juga memiliki tebing-tebing karang yang menjulang, menambah dramatisme pemandangan.
Sebagai pulau yang terletak di daerah tropis, Wawoni mengalami iklim monsun tropis dengan dua musim utama: musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun, terutama selama musim hujan, mendukung pertumbuhan vegetasi yang subur dan beragam. Hutan-hutan di Wawoni adalah rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna endemik maupun migran, meskipun belum banyak penelitian mendalam yang dilakukan untuk mengidentifikasi seluruh kekayaan hayati ini.
Kelembaban udara yang tinggi dan suhu rata-rata yang stabil menciptakan kondisi ideal bagi hutan hujan tropis untuk berkembang, menghasilkan kanopi hijau yang lebat dan ekosistem yang kompleks. Ini adalah salah satu faktor kunci yang menjadikan Wawoni sangat menarik bagi peneliti biologi dan ekologi.
Secara geologis, Wawoni merupakan bagian dari formasi batuan yang lebih tua di Sulawesi Tenggara, yang menunjukkan adanya potensi sumber daya mineral tertentu, meskipun eksploitasinya perlu dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak merusak lingkungan. Namun, fokus utama Wawoni adalah pada sumber daya terbarukan, terutama perikanan dan pertanian. Tanah yang subur di Wawoni sangat cocok untuk perkebunan kelapa, cengkeh, mete, dan berbagai tanaman pangan lainnya, yang menjadi basis ekonomi masyarakat setempat.
Keindahan alam adalah daya tarik utama Pulau Wawoni. Dari pegunungan yang diselimuti hutan lebat hingga pantai-pantai berpasir putih yang menghadap ke laut biru kehijauan, setiap sudut Wawoni menawarkan pemandangan yang tak terlupakan.
Wawoni diberkahi dengan puluhan pantai yang sebagian besar masih perawan dan belum banyak dijamah. Pasir putihnya yang lembut, air lautnya yang jernih membiru, dan suasana yang tenang menjadikannya surga bagi mereka yang mencari kedamaian. Beberapa pantai memiliki formasi karang yang indah di dekat bibir pantai, memungkinkan pengunjung untuk snorkeling langsung dari pantai.
Banyak pantai di Wawoni yang belum memiliki nama resmi, menjadikannya semakin eksklusif. Pengunjung seringkali menemukan pantai pribadi mereka sendiri, dikelilingi oleh pepohonan rindang dan suara ombak yang menenangkan. Ini adalah tempat ideal untuk berjemur, berenang, atau sekadar menikmati keheningan alam.
Di beberapa lokasi, pantai Wawoni diapit oleh tebing-tebing karang yang menjulang tinggi. Formasi batuan ini menciptakan pemandangan yang dramatis dan seringkali menyimpan gua-gua kecil yang menunggu untuk dijelajahi. Beberapa gua mungkin memiliki kolam air tawar di dalamnya, sebuah keajaiban alam yang menyegarkan setelah seharian menjelajahi pulau.
Dunia bawah laut Wawoni adalah surga bagi para penyelam dan penggemar snorkeling. Terumbu karang yang sehat dan berwarna-warni menjadi rumah bagi ribuan spesies ikan tropis, moluska, dan biota laut lainnya. Keanekaragaman hayati bawah laut di sini setara dengan beberapa destinasi selam terbaik di Indonesia, namun dengan suasana yang jauh lebih tenang dan belum ramai.
Air laut yang bersih dan minimnya aktivitas manusia berskala besar telah membantu menjaga kelestarian terumbu karang di sekitar Wawoni. Hard coral dan soft coral tumbuh subur, membentuk taman bawah laut yang memukau. Berbagai bentuk dan warna karang, dari karang meja yang lebar hingga karang kipas yang anggun, menciptakan lanskap yang luar biasa indah.
Pengunjung bisa bertemu dengan schooling fish yang berenang dalam formasi besar, penyu laut yang berenang dengan anggun, pari manta yang megah, bahkan kadang-kadang hiu karang yang pemalu. Kehadiran berbagai predator puncak menunjukkan kesehatan ekosistem laut Wawoni. Spesies seperti ikan badut, ikan kakatua, surgeonfish, dan butterflyfish adalah pemandangan umum di antara terumbu karang.
Bagian tengah Pulau Wawoni didominasi oleh perbukitan yang diselimuti hutan hujan tropis yang lebat. Hutan ini adalah paru-paru pulau, menjaga keseimbangan ekosistem dan menjadi sumber air tawar bagi masyarakat. Trekking melalui hutan ini menawarkan pengalaman petualangan yang mendebarkan, dengan suara kicauan burung dan serangga yang mengisi udara.
Meskipun belum sepenuhnya terdata, hutan Wawoni diperkirakan menyimpan berbagai spesies flora dan fauna endemik. Pohon-pohon besar yang menjulang tinggi, liana yang melilit, serta berbagai jenis anggrek dan tumbuhan paku menjadi pemandangan umum. Satwa liar seperti monyet, berbagai jenis burung, dan serangga unik dapat ditemukan oleh mereka yang beruntung dan bersabar.
Di balik lebatnya hutan, terdapat beberapa air terjun dan aliran sungai kecil yang airnya sangat jernih dan segar. Air terjun ini seringkali menjadi tempat persembunyian yang ideal untuk beristirahat dan menikmati kesegaran alam setelah melakukan trekking. Kolam-kolam alami di bawah air terjun menawarkan kesempatan untuk berendam dan merasakan kesegaran air pegunungan.
Selain keindahan alamnya, Wawoni juga kaya akan warisan budaya yang dipegang teguh oleh masyarakatnya. Mayoritas penduduk Wawoni adalah Suku Wawoni atau seringkali dikategorikan sebagai bagian dari etnis Tolaki, meskipun mereka memiliki dialek dan tradisi yang khas. Kehidupan sosial budaya mereka masih sangat kental dengan nilai-nilai adat dan gotong royong.
Masyarakat Wawoni hidup dalam komunitas desa-desa kecil yang tersebar di sepanjang pesisir dan kaki perbukitan. Kehidupan mereka masih sangat tergantung pada alam, dengan pertanian dan perikanan sebagai mata pencaharian utama. Sistem kekerabatan dan musyawarah mufakat masih menjadi pilar dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah sosial.
Gotong royong adalah salah satu nilai fundamental yang sangat dijunjung tinggi di Wawoni. Baik dalam kegiatan pertanian, pembangunan fasilitas umum, maupun upacara adat, masyarakat selalu bahu-membahu. Rasa kebersamaan ini tidak hanya terlihat dalam kerja fisik, tetapi juga dalam dukungan moral dan sosial antarwarga.
Meskipun berada di bawah administrasi negara, hukum adat masih memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Wawoni. Para tetua adat dan pemimpin masyarakat memiliki otoritas moral yang kuat dalam menjaga ketertiban, menyelesaikan sengketa, dan memastikan kelestarian tradisi. Hukum adat ini seringkali berlandaskan pada prinsip-prinsip keseimbangan alam dan harmoni sosial.
Wawoni memiliki beragam tradisi dan upacara adat yang unik, sebagian besar terkait dengan siklus kehidupan, musim tanam dan panen, serta ritual penghormatan kepada leluhur atau alam. Upacara-upacara ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan melestarikan identitas budaya.
Sebelum memulai musim tanam atau pergi melaut untuk pertama kalinya setelah musim tertentu, masyarakat Wawoni seringkali mengadakan ritual khusus untuk memohon berkah dan hasil yang melimpah. Ritual ini melibatkan sesaji, doa, dan kadang-kadang tarian atau musik tradisional.
Musik dan tari adalah bagian integral dari kehidupan budaya Wawoni. Alat musik tradisional seperti gong, gendang, atau alat musik petik sederhana sering digunakan dalam upacara adat atau perayaan. Tarian tradisional biasanya memiliki makna simbolis, menggambarkan kehidupan sehari-hari, kepahlawanan, atau hubungan manusia dengan alam.
Masyarakat Wawoni juga terampil dalam membuat berbagai kerajinan tangan. Anyaman dari daun pandan atau rotan, ukiran kayu sederhana, dan tenun tradisional adalah beberapa contoh kerajinan yang mereka hasilkan. Produk-produk ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga fungsional dan mencerminkan kearifan lokal.
Wawoni memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata. Namun, pengembangan potensi ini perlu dilakukan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan agar tidak merusak lingkungan dan budaya lokal.
Sebagai pulau, perikanan adalah sektor ekonomi paling vital bagi masyarakat Wawoni. Lautnya yang kaya menyediakan berbagai jenis ikan, udang, kepiting, dan hasil laut lainnya. Nelayan tradisional menggunakan perahu-perahu kecil dan alat tangkap yang ramah lingkungan.
Selain perikanan tangkap, Wawoni juga memiliki potensi untuk pengembangan perikanan budidaya, terutama rumput laut dan kerang mutiara. Budidaya ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat tanpa memberikan tekanan berlebih pada ekosistem laut alami. Pengembangan produk olahan hasil laut juga dapat menambah nilai jual.
Pentingnya pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan untuk mencegah overfishing dan menjaga kesehatan ekosistem laut. Pendekatan berbasis masyarakat, di mana nelayan lokal terlibat aktif dalam pengambilan keputusan dan pengawasan, sangat krusial untuk keberlanjutan sektor ini.
Lahan di Wawoni yang subur dan curah hujan yang cukup mendukung sektor pertanian. Kelapa, cengkeh, dan jambu mete adalah komoditas unggulan yang menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian besar keluarga petani.
Kelapa: Pohon kelapa tumbuh subur di seluruh Wawoni, menghasilkan kopra yang menjadi komoditas ekspor. Potensi pengembangan produk turunan kelapa seperti minyak kelapa murni, gula kelapa, atau kerajinan dari batok kelapa masih sangat besar.
Cengkeh: Cengkeh adalah tanaman perkebunan yang menghasilkan bunga kering yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Aroma khas cengkeh Wawoni dikenal memiliki kualitas baik.
Jambu Mete: Kacang mete dari Wawoni juga merupakan produk pertanian yang menjanjikan. Pengolahan kacang mete secara lokal dapat meningkatkan nilai tambah dan membuka lapangan kerja.
Selain komoditas ekspor, masyarakat juga menanam berbagai tanaman pangan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti ubi-ubian, jagung, dan sayuran. Diversifikasi pertanian ini penting untuk menjaga ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada satu atau dua komoditas.
Pariwisata adalah sektor dengan potensi pertumbuhan terbesar di Wawoni. Dengan keindahan alamnya yang masih alami dan budaya yang otentik, Wawoni memiliki semua modal untuk menjadi destinasi ekowisata dan budaya yang diminati.
Daya tarik utama adalah ekowisata bahari (snorkeling, diving, island hopping) dan wisata alam (trekking hutan, menjelajahi air terjun). Pengembangan fasilitas pendukung seperti homestay yang dikelola masyarakat, pemandu lokal, dan pusat informasi ekowisata dapat mendukung sektor ini.
Masyarakat Wawoni dapat berperan aktif dalam menyajikan pengalaman wisata budaya, seperti pertunjukan tari tradisional, demonstrasi kerajinan tangan, atau tur desa untuk memahami kehidupan lokal. Ini tidak hanya memberikan pengalaman unik bagi wisatawan, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi dan melestarikan budaya mereka.
Penting untuk memastikan bahwa pengembangan pariwisata dilakukan dengan pendekatan yang bertanggung jawab, menghormati budaya lokal, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Sebagai pulau terpencil, aksesibilitas ke Wawoni menjadi salah satu tantangan sekaligus bagian dari pesonanya. Keterbatasan infrastruktur transportasi justru menjaga kealamian pulau, namun juga menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.
Jalur utama menuju Wawoni adalah melalui Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara. Dari Kendari, perjalanan dilanjutkan dengan kapal feri atau perahu motor cepat menuju pelabuhan di Wawoni.
Kapal Feri: Terdapat layanan kapal feri reguler dari Kendari (biasanya dari Pelabuhan Bungkutoko atau Toronipa) menuju pelabuhan utama di Wawoni, seperti Langara atau Wawonii Barat. Perjalanan memakan waktu sekitar 3-4 jam, tergantung jenis kapal dan kondisi cuaca. Kapal feri biasanya dapat mengangkut kendaraan.
Perahu Motor Cepat (Speedboat): Bagi yang menginginkan waktu tempuh yang lebih singkat, speedboat bisa menjadi pilihan. Perjalanan dengan speedboat biasanya memakan waktu sekitar 1.5 - 2 jam. Namun, opsi ini biasanya lebih mahal dan sangat tergantung pada kondisi laut.
Setelah tiba di Wawoni, transportasi internal umumnya menggunakan ojek motor atau menyewa kendaraan pribadi (mobil atau motor) jika tersedia. Jalan-jalan di pulau ini sebagian besar berupa jalan desa yang mungkin belum sepenuhnya beraspal, sehingga membutuhkan kendaraan yang sesuai. Beberapa area wisata mungkin hanya dapat diakses dengan berjalan kaki atau perahu kecil.
Pemerintah daerah sedang berupaya untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di Wawoni, termasuk perbaikan jalan dan fasilitas pelabuhan. Peningkatan aksesibilitas ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, namun tetap perlu diseimbangkan dengan upaya pelestarian lingkungan dan budaya.
Kehadiran bandar udara kecil di masa depan bisa menjadi game changer, tetapi perlu kajian mendalam tentang dampak lingkungan dan sosialnya.
Bagi para petualang dan pecinta alam, Wawoni menawarkan berbagai aktivitas yang akan membuat kunjungan Anda tak terlupakan. Dari eksplorasi bawah laut hingga mendaki perbukitan, ada banyak cara untuk menikmati pesona pulau ini.
Ini adalah aktivitas wajib bagi siapa saja yang mengunjungi Wawoni. Terumbu karang yang melimpah dan biota laut yang beragam menjadikan setiap sesi snorkeling atau diving sebagai pengalaman yang memukau. Banyak spot menyelam yang belum tereksplorasi sepenuhnya, menawarkan kejutan bagi para penyelam.
Beberapa spot di sekitar Wawoni memiliki potensi menjadi situs diving kelas dunia. Dengan visibilitas air yang sangat baik, penyelam dapat menikmati pemandangan formasi karang yang spektakuler, gua-gua bawah laut, dan interaksi dengan berbagai spesies ikan.
Seiring berkembangnya pariwisata, diharapkan akan tersedia penyewaan peralatan snorkeling dan diving, serta pemandu lokal bersertifikat yang tidak hanya tahu spot terbaik tetapi juga peduli terhadap konservasi lingkungan laut.
Menjelajahi pantai-pantai Wawoni adalah aktivitas yang sangat menenangkan. Anda bisa menghabiskan waktu berjemur, berenang, atau sekadar berjalan-jalan menyusuri pasir putih. Jangan lewatkan kesempatan untuk menemukan pantai tersembunyi yang mungkin belum pernah dikunjungi orang lain.
Di sekitar Wawoni terdapat pulau-pulau kecil tak berpenghuni yang juga menyimpan keindahan pantai dan bawah laut. Anda bisa menyewa perahu nelayan lokal untuk melakukan island hopping, menjelajahi surga-surga kecil ini.
Bagi pecinta petualangan darat, trekking dan hiking di perbukitan Wawoni adalah pilihan yang menarik. Jalur-jalur setapak melalui hutan lebat akan membawa Anda ke puncak-puncak yang menawarkan pemandangan spektakuler.
Dari puncak-puncak perbukitan, Anda dapat melihat hamparan laut biru, gugusan pulau-pulau kecil, dan hijaunya hutan yang membentang luas. Ini adalah tempat yang sempurna untuk menikmati matahari terbit atau terbenam yang memukau.
Dengan bantuan pemandu lokal, Anda dapat menemukan air terjun-air terjun tersembunyi di pedalaman hutan. Suasana sejuk dan suara gemuruh air akan menjadi hadiah setelah perjalanan yang menantang.
Berinteraksi dengan masyarakat lokal adalah salah satu pengalaman paling berharga di Wawoni. Anda bisa mengunjungi desa-desa adat, menyaksikan langsung kehidupan sehari-hari mereka, dan belajar tentang tradisi mereka.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi hidangan-hidangan khas Wawoni yang kaya rasa, sebagian besar terbuat dari hasil laut segar dan bahan-bahan lokal. Ikan bakar dengan bumbu khas, sayuran hutan, dan olahan kelapa adalah beberapa contoh yang wajib dicoba.
Jika beruntung, Anda mungkin bisa menyaksikan atau bahkan ikut serta dalam upacara adat yang diselenggarakan oleh masyarakat. Ini adalah kesempatan langka untuk merasakan kekayaan budaya Wawoni secara langsung.
Meskipun memiliki potensi yang luar biasa, Wawoni juga menghadapi sejumlah tantangan dalam perjalanannya menuju pembangunan dan kemajuan. Menyeimbangkan antara pembangunan, pelestarian, dan pemberdayaan masyarakat adalah kunci untuk masa depan yang cerah.
Salah satu tantangan terbesar adalah terbatasnya infrastruktur dasar. Akses jalan yang belum memadai, ketersediaan listrik yang belum merata, dan fasilitas air bersih yang masih terbatas menjadi hambatan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pengembangan pariwisata.
Perbaikan dan pembangunan jalan yang menghubungkan antar desa dan ke area wisata penting untuk mobilitas. Peningkatan fasilitas pelabuhan juga krusial untuk konektivitas dengan daerah lain.
Mengingat karakteristik pulau, pengembangan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin bisa menjadi solusi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Kealamian Wawoni adalah aset utamanya, dan pelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam setiap rencana pembangunan. Ancaman seperti sampah plastik, praktik penangkapan ikan yang merusak, dan deforestasi perlu diatasi secara serius.
Program edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan bagi masyarakat lokal dan wisatawan sangat dibutuhkan. Kampanye tentang pengurangan sampah plastik dan pengelolaan limbah yang baik harus digalakkan.
Pembentukan kawasan konservasi laut dan hutan, serta patroli rutin untuk mencegah praktik ilegal seperti penangkapan ikan dengan bom atau perambahan hutan, sangat penting untuk menjaga kekayaan hayati Wawoni.
Pembangunan di Wawoni harus berpusat pada masyarakat lokal. Mereka harus menjadi pelaku utama dan penerima manfaat dari setiap pengembangan, bukan hanya penonton.
Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan (misalnya di bidang pariwisata, pengolahan hasil pertanian/perikanan, atau kewirausahaan) akan memberdayakan masyarakat untuk mengambil peran lebih besar dalam pembangunan ekonomi.
Masyarakat lokal harus dilibatkan secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan terkait pembangunan di pulau mereka, memastikan bahwa setiap rencana selaras dengan nilai-nilai budaya dan kebutuhan mereka.
Wawoni adalah contoh sempurna bagaimana alam dan budaya dapat berharmoni. Perjalanan menuju kemajuan memang panjang dan penuh tantangan, namun dengan semangat kebersamaan, kearifan lokal, dan dukungan yang tepat, Wawoni dapat terus bersinar sebagai permata tersembunyi yang lestari dan sejahtera.
Pulau Wawoni, dengan segala pesona alamnya yang belum terjamah, kekayaan budaya yang otentik, serta masyarakatnya yang ramah dan memegang teguh adat istiadat, adalah sebuah anugerah yang tak ternilai bagi Indonesia. Dari pantai-pantai perawan yang menanti sentuhan kaki, terumbu karang yang berwarna-warni di kedalaman birunya laut, hingga hutan-hutan tropis yang menyimpan misteri kehidupan, Wawoni adalah sebuah kanvas kehidupan yang menakjubkan.
Ia adalah bukti nyata bahwa masih banyak sudut di negeri ini yang menyimpan keajaiban, jauh dari hiruk pikuk modernisasi. Namun, keindahan ini juga membawa tanggung jawab besar. Tanggung jawab untuk menjaga kelestariannya dari ancaman eksploitasi yang tidak bertanggung jawab, untuk memastikan bahwa pembangunan yang terjadi adalah pembangunan yang berkelanjutan dan memberdayakan, serta untuk melestarikan warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.
Wawoni bukan hanya destinasi wisata; ia adalah sebuah pelajaran. Pelajaran tentang bagaimana manusia dapat hidup berdampingan dengan alam, tentang kekuatan gotong royong dan kearifan lokal, serta tentang potensi tak terbatas yang dimiliki oleh setiap sudut bumi ini jika kita mau melihat dan menghargainya.
Semoga artikel ini dapat membuka mata dan hati kita semua terhadap keberadaan Pulau Wawoni. Semoga semakin banyak yang terinspirasi untuk mengunjungi, mempelajari, dan turut serta dalam menjaga permata tersembunyi Sulawesi Tenggara ini, agar keindahannya dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. Wawoni menanti untuk dijelajahi, dipahami, dan dicintai.