Dalam lanskap ekonomi global yang semakin kompleks dan terhubung, kepercayaan menjadi mata uang yang tak ternilai. Konsumen, bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia sangat bergantung pada keyakinan bahwa produk, layanan, dan sistem manajemen memenuhi standar kualitas, keamanan, dan keandalan tertentu. Di sinilah peran krusial dari badan akreditasi nasional seperti United Kingdom Accreditation Service (UKAS) menjadi sangat vital. UKAS adalah satu-satunya badan akreditasi nasional di Britania Raya yang diakui oleh pemerintah, bertugas mengevaluasi dan mengesahkan kompetensi teknis dan integritas dari organisasi yang menyediakan layanan pengujian, kalibrasi, inspeksi, dan sertifikasi.
Akreditasi oleh UKAS bukan sekadar penanda; ia adalah pengakuan independen terhadap kompetensi teknis, imparsialitas, dan konsistensi operasional suatu organisasi. Dengan kata lain, UKAS memastikan bahwa "penjaga gerbang" kualitas (laboratorium, badan inspeksi, badan sertifikasi) itu sendiri adalah yang paling kompeten dan dapat dipercaya. Artikel ini akan menyelami lebih dalam tentang UKAS, membahas sejarahnya, prinsip-prinsip yang mendasarinya, manfaat akreditasi, proses yang ketat, skema akreditasi utama, peran globalnya, serta tantangan dan peluang di masa depan.
Sejarah UKAS adalah cerminan dari kebutuhan masyarakat dan industri untuk standar yang terukur dan dapat diandalkan. Didirikan sebagai entitas tunggal pada tahun 1995, UKAS merupakan hasil penggabungan dua organisasi terkemuka di Inggris: National Accreditation Council for Certification Bodies (NACCB) dan National Measurement Accreditation Service (NAMAS). Penggabungan ini bertujuan untuk menciptakan badan akreditasi nasional yang terpadu, efisien, dan komprehensif, mampu melayani berbagai sektor industri dan kebutuhan regulasi yang berkembang pesat.
Sebelum penggabungan, NACCB bertanggung jawab atas akreditasi badan sertifikasi sistem manajemen dan produk, sementara NAMAS berfokus pada laboratorium pengujian dan kalibrasi. Masing-masing memiliki sejarah panjang dalam menetapkan standar keunggulan di bidangnya. Penyatuan ini menghasilkan sinergi yang luar biasa, memungkinkan UKAS untuk menawarkan layanan akreditasi yang lebih luas dan terkoordinasi, yang pada gilirannya memperkuat posisi Inggris sebagai pemimpin dalam infrastruktur kualitas global.
Sejak pendiriannya, UKAS telah berevolusi secara signifikan, menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi, standar internasional yang baru, dan kebutuhan pasar. Peran awalnya berpusat pada memastikan kompetensi teknis, namun seiring waktu, fokusnya meluas untuk mencakup aspek-aspek seperti imparsialitas, kerahasiaan, dan manajemen risiko. UKAS tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap standar yang ada, tetapi juga seringkali menjadi garda terdepan dalam pengembangan standar baru dan praktik terbaik, bekerja sama dengan organisasi internasional seperti International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) dan International Accreditation Forum (IAF).
Penting untuk dicatat bahwa UKAS beroperasi sebagai perusahaan nirlaba yang didukung pemerintah. Ini berarti tujuannya bukanlah untuk menghasilkan keuntungan, melainkan untuk melayani kepentingan publik dan industri dengan menyediakan layanan akreditasi yang kredibel dan dapat diandalkan. Strukturnya yang independen dan tata kelola yang transparan adalah kunci untuk mempertahankan imparsialitas dan integritasnya, yang merupakan fondasi utama dari seluruh sistem akreditasi.
Misi utama UKAS adalah untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan dalam produk dan layanan yang ditawarkan di pasar melalui akreditasi yang berwibawa. Visi mereka adalah menjadi yang terdepan dalam mendorong praktik akreditasi terbaik di seluruh dunia, memastikan bahwa kompetensi dan integritas adalah landasan dari setiap penilaian kesesuaian.
Untuk mencapai misi ini, UKAS melakukan kegiatan berikut:
Akreditasi, terutama yang dilakukan oleh UKAS, dibangun di atas serangkaian prinsip inti yang memastikan integritas, validitas, dan nilai dari seluruh proses. Prinsip-prinsip ini adalah pilar yang menopang kepercayaan publik dan industri terhadap sistem akreditasi.
Imparsialitas adalah landasan terpenting dari akreditasi. UKAS, sebagai badan akreditasi, harus beroperasi secara independen dari tekanan komersial, keuangan, atau lainnya yang dapat mengkompromikan objektivitasnya. Ini berarti UKAS tidak boleh terlibat dalam kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, seperti menawarkan konsultasi kepada organisasi yang sedang atau akan diakreditasi. Demikian pula, organisasi yang diakreditasi oleh UKAS (misalnya, badan sertifikasi atau laboratorium) juga harus menunjukkan imparsialitas yang kuat dalam operasi mereka. Ini memastikan bahwa hasil penilaian kesesuaian didasarkan pada bukti teknis dan standar, bukan pada kepentingan pribadi atau komersial.
Untuk menjaga imparsialitas, UKAS menerapkan prosedur ketat untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola potensi konflik kepentingan. Ini mencakup persyaratan bagi personelnya dan personel organisasi yang diakreditasi untuk mengungkapkan afiliasi atau hubungan yang mungkin relevan. Sistem tata kelola UKAS juga dirancang untuk melindungi dari tekanan yang tidak semestinya, dengan dewan dan komite yang representatif dari berbagai pemangku kepentingan namun tetap menjaga independensi operasional.
Akreditasi adalah tentang pengakuan kompetensi. UKAS menilai kemampuan teknis organisasi untuk melakukan tugas spesifik secara akurat dan konsisten. Ini bukan sekadar memeriksa dokumen, tetapi melibatkan evaluasi mendalam terhadap:
Penilaian kompetensi ini dilakukan oleh asesor teknis yang memiliki keahlian mendalam di bidang spesifik yang sedang dinilai, memastikan bahwa evaluasi bersifat relevan dan mendalam.
Integritas merujuk pada kejujuran dan etika yang kuat dalam semua aspek operasi. UKAS dan organisasi yang diakreditasi diharapkan untuk berperilaku etis, menghindari penipuan, dan menjunjung tinggi standar profesionalisme tertinggi. Transparansi melengkapi integritas dengan memastikan bahwa proses akreditasi dan keputusannya dapat dipahami dan diakses oleh pihak yang berkepentingan. Ini mencakup:
Transparansi membangun kepercayaan dengan menghilangkan keraguan tentang bagaimana keputusan dibuat dan memastikan akuntabilitas.
Untuk memastikan bahwa akreditasi memiliki nilai yang sama di berbagai organisasi dan lokasi, konsistensi dalam penerapan standar sangat penting. UKAS bekerja keras untuk memastikan bahwa penilaian yang dilakukan oleh berbagai tim asesornya seragam dan bahwa persyaratan akreditasi diterapkan secara adil dan konsisten di seluruh kliennya. Ini dicapai melalui pelatihan asesor yang ketat, prosedur operasional standar (SOP) yang komprehensif, dan mekanisme internal untuk kalibrasi antar-asesor.
Keseragaman ini juga meluas ke tingkat internasional melalui partisipasi aktif UKAS dalam forum akreditasi global, yang dibahas lebih lanjut di bagian selanjutnya.
Akreditasi oleh UKAS memberikan keuntungan signifikan bagi berbagai pemangku kepentingan, mulai dari bisnis dan konsumen hingga pemerintah dan perdagangan internasional.
Akreditasi UKAS menawarkan keunggulan kompetitif yang kuat dan manfaat operasional yang nyata:
Bagi masyarakat luas, akreditasi UKAS mungkin tidak terlihat secara langsung, tetapi dampaknya sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari:
Regulator di berbagai sektor seringkali menghadapi tantangan untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan. Akreditasi UKAS menawarkan solusi yang efisien dan efektif:
Dalam ekonomi global, di mana barang dan jasa melintasi batas negara setiap hari, akreditasi memainkan peran penting dalam memfasilitasi perdagangan:
Mendapatkan akreditasi UKAS adalah proses yang ketat dan menyeluruh, dirancang untuk memastikan bahwa hanya organisasi yang benar-benar kompeten yang menerima pengakuan ini. Proses ini dapat memakan waktu beberapa bulan hingga lebih dari setahun, tergantung pada kompleksitas layanan yang diajukan dan kesiapan organisasi.
Sebelum mengajukan permohonan, organisasi harus melakukan penilaian diri menyeluruh untuk memahami standar akreditasi yang relevan (misalnya, ISO/IEC 17025 untuk laboratorium, ISO/IEC 17020 untuk badan inspeksi, ISO/IEC 17065 untuk sertifikasi produk, atau ISO/IEC 17021 untuk sertifikasi sistem manajemen). Ini melibatkan:
Fase persiapan ini adalah yang paling memakan waktu dan paling krusial. Investasi di tahap ini akan sangat menentukan kelancaran proses selanjutnya.
Setelah persiapan awal, organisasi mengajukan permohonan resmi ke UKAS. Aplikasi ini biasanya mencakup:
UKAS kemudian meninjau aplikasi untuk memastikan kelengkapan dan kesesuaian awal.
Banyak organisasi memilih untuk menjalani pra-asesmen. Ini adalah tinjauan awal oleh asesor UKAS untuk mengidentifikasi potensi kelemahan atau area yang memerlukan perbaikan sebelum asesmen utama. Pra-asesmen ini membantu organisasi memahami apa yang diharapkan dan memperbaiki kekurangan sebelum asesmen penuh, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan.
Ini adalah inti dari proses akreditasi:
Selama asesmen on-site, asesor akan mencatat setiap "ketidaksesuaian" (non-conformity), yaitu area di mana organisasi tidak memenuhi persyaratan standar.
Setelah asesmen on-site, organisasi menerima laporan terperinci yang menguraikan semua ketidaksesuaian yang ditemukan. Organisasi kemudian bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan tindakan korektif untuk mengatasi setiap ketidaksesuaian dalam jangka waktu yang ditentukan. Bukti tindakan korektif ini harus diserahkan kepada UKAS untuk ditinjau dan disetujui.
Setelah semua ketidaksesuaian telah diselesaikan secara memuaskan, dan UKAS yakin akan kompetensi dan kepatuhan organisasi, akreditasi akan diberikan. Organisasi akan menerima sertifikat akreditasi yang menguraikan ruang lingkup akreditasi dan dapat menggunakan tanda akreditasi UKAS pada laporan, sertifikat, dan materi promosi mereka sesuai dengan aturan penggunaan tanda akreditasi.
Akreditasi bukanlah kejadian sekali seumur hidup. UKAS melakukan asesmen surveilans secara berkala (biasanya setiap tahun) untuk memastikan bahwa organisasi terus mempertahankan standar akreditasi. Selain itu, proses re-akreditasi penuh dilakukan secara siklus (misalnya, setiap empat tahun) untuk tinjauan yang lebih komprehensif. Ini memastikan bahwa organisasi terus berinovasi dan mempertahankan kompetensi mereka dalam jangka panjang.
Seluruh proses ini adalah siklus peningkatan berkelanjutan, di mana organisasi secara konstan didorong untuk meningkatkan dan mempertahankan keunggulan dalam operasi mereka.
UKAS menawarkan berbagai skema akreditasi, masing-masing dirancang untuk jenis badan penilaian kesesuaian (CAB) yang berbeda, memastikan bahwa setiap sektor memiliki standar yang tepat untuk mengukur kompetensi dan keandalan.
Ini adalah standar internasional utama untuk akreditasi laboratorium. UKAS mengakreditasi laboratorium pengujian dan kalibrasi terhadap persyaratan ISO/IEC 17025. Standar ini mencakup semua aspek manajemen laboratorium, mulai dari sistem kualitas hingga kemampuan teknis untuk melakukan pengujian atau kalibrasi tertentu.
Akreditasi ini sangat penting di berbagai sektor, termasuk medis, farmasi, lingkungan, manufaktur, dan forensik, di mana hasil pengujian dan kalibrasi yang akurat memiliki implikasi besar terhadap keamanan, kualitas, dan keputusan hukum.
Standar ini menetapkan persyaratan untuk kompetensi badan yang melakukan inspeksi. Inspeksi berbeda dari pengujian; inspeksi biasanya melibatkan penilaian kesesuaian objek, proses, produk, instalasi, atau layanan berdasarkan persyaratan spesifik atau, berdasarkan penilaian profesional, terhadap persyaratan umum. Contohnya termasuk inspeksi lift, bejana tekan, konstruksi bangunan, atau kendaraan.
Akreditasi ISO/IEC 17020 sangat penting untuk keamanan industri dan publik, seperti dalam konstruksi, manufaktur, dan sektor energi, di mana kegagalan inspeksi dapat memiliki konsekuensi yang serius.
Standar ini adalah untuk badan yang melakukan sertifikasi produk, proses, dan layanan. Sertifikasi produk memberikan jaminan bahwa suatu produk, proses, atau layanan memenuhi persyaratan tertentu, seringkali didasarkan pada skema sertifikasi yang melibatkan pengujian, inspeksi, dan pengawasan.
Akreditasi ini relevan untuk produk konsumen (misalnya, elektronik, mainan), material konstruksi, makanan, dan banyak lagi, memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa produk yang mereka beli telah diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen.
Standar ini menentukan prinsip dan persyaratan untuk kompetensi, konsistensi, dan imparsialitas badan yang melakukan audit dan sertifikasi sistem manajemen (misalnya, ISO 9001 untuk kualitas, ISO 14001 untuk lingkungan, ISO 45001 untuk kesehatan dan keselamatan kerja). UKAS mengakreditasi badan sertifikasi sistem manajemen terhadap ISO/IEC 17021-1 (dan bagian-bagian relevan lainnya).
Akreditasi ini sangat diminati oleh organisasi di seluruh dunia karena memberikan validitas terhadap sertifikasi ISO mereka, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis.
Standar ini secara khusus berlaku untuk laboratorium medis (klinis) yang menyediakan layanan pengujian untuk informasi pasien dan pengambilan keputusan klinis. ISO 15189 menggabungkan persyaratan ISO/IEC 17025 dengan persyaratan tambahan yang spesifik untuk sektor medis, termasuk aspek etika, penanganan spesimen pasien, dan interpretasi klinis.
Akreditasi ISO 15189 oleh UKAS sangat penting untuk memastikan keandalan hasil diagnostik, yang secara langsung mempengaruhi perawatan pasien dan kesehatan masyarakat.
Selain standar-standar utama di atas, UKAS juga menyediakan akreditasi untuk berbagai skema lain, termasuk:
Keragaman skema ini menunjukkan jangkauan luas UKAS dalam mendukung infrastruktur kualitas di berbagai sektor.
Efektivitas akreditasi UKAS tidak hanya terbatas pada Britania Raya; ia memiliki dampak global yang signifikan, berkat partisipasinya aktif dalam organisasi akreditasi internasional. Hal ini memastikan bahwa akreditasi UKAS diakui dan diterima di seluruh dunia.
ILAC adalah organisasi internasional untuk akreditasi laboratorium dan badan inspeksi. UKAS adalah penandatangan perjanjian ILAC Mutual Recognition Arrangement (MRA). MRA ini adalah perjanjian multilateral di mana badan akreditasi yang merupakan penandatangan saling mengakui akreditasi satu sama lain. Artinya, hasil pengujian, kalibrasi, atau inspeksi yang dikeluarkan oleh laboratorium atau badan inspeksi yang diakreditasi oleh UKAS akan diterima oleh negara-negara lain yang badan akreditasinya juga merupakan penandatangan ILAC MRA. Ini secara dramatis mengurangi kebutuhan akan pengujian ulang atau inspeksi berulang di negara yang berbeda, sehingga memfasilitasi perdagangan internasional dan mengurangi hambatan teknis.
IAF adalah asosiasi akreditasi dan badan sertifikasi yang beroperasi di bidang sistem manajemen, produk, proses, dan layanan, serta personel. Mirip dengan ILAC, IAF juga memiliki Multilateral Recognition Arrangement (MLA) di mana penandatangan saling mengakui akreditasi untuk badan sertifikasi. Dengan menjadi penandatangan IAF MLA, akreditasi UKAS untuk badan sertifikasi (misalnya, ISO 9001, ISO 14001, ISO/IEC 17065) diakui secara global, memberikan kredibilitas internasional yang tak ternilai bagi sertifikat yang dikeluarkan oleh badan yang diakreditasi UKAS.
EA adalah asosiasi badan akreditasi nasional di Eropa. UKAS, sebagai badan akreditasi nasional Inggris, adalah anggota penuh EA. Perjanjian pengakuan timbal balik (Multilateral Agreement/MLA) EA memastikan bahwa layanan akreditasi yang dilakukan oleh anggotanya diakui di seluruh Eropa. Meskipun Brexit telah mengubah hubungan politik Inggris dengan Uni Eropa, posisi UKAS sebagai anggota EA dan penandatangan perjanjian pengakuan timbal balik EA tetap tidak berubah. Ini sangat penting untuk bisnis Inggris yang beroperasi di pasar Eropa.
Perjanjian-perjanjian ini adalah mekanisme kunci yang memungkinkan akreditasi UKAS memiliki jangkauan global. Tanpa mereka, setiap negara mungkin bersikeras untuk mengakreditasi sendiri setiap organisasi yang ingin beroperasi di wilayahnya, menciptakan birokrasi yang mahal dan memakan waktu. Dengan MRAs/MLAs, dunia memiliki sistem yang terstandardisasi dan saling percaya, di mana "sekali diuji, diterima di mana-mana" menjadi kenyataan yang dapat dicapai untuk banyak produk dan layanan.
Singkatnya, UKAS tidak beroperasi dalam ruang hampa. Partisipasinya dalam struktur global ini memperkuat posisinya sebagai otoritas akreditasi terkemuka dan memastikan bahwa tanda akreditasi UKAS adalah paspor untuk kepercayaan dan akses pasar di seluruh dunia.
Meskipun akreditasi sangat penting, seringkali ada kesalahpahaman tentang apa itu UKAS dan apa yang dilakukannya. Mengatasi mitos ini penting untuk pemahaman yang lebih baik.
Mitos: UKAS memberikan sertifikasi ISO kepada perusahaan (misalnya, sertifikasi ISO 9001).
Fakta: UKAS tidak memberikan sertifikasi kepada perusahaan. Sebaliknya, UKAS mengakreditasi badan-badan yang memberikan sertifikasi (badan sertifikasi). Jadi, ketika sebuah perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 9001, itu dari badan sertifikasi yang telah diakreditasi oleh UKAS (atau badan akreditasi nasional lain yang relevan). Peran UKAS adalah memastikan bahwa badan sertifikasi itu sendiri kompeten dan imparsial dalam memberikan sertifikasi.
Mitos: Akreditasi hanyalah cara untuk menampilkan logo keren di situs web.
Fakta: Meskipun ada manfaat pemasaran yang jelas, akreditasi jauh melampaui itu. Ini adalah penilaian teknis yang ketat yang menguji kompetensi operasional inti sebuah organisasi. Prosesnya seringkali mendorong organisasi untuk meningkatkan proses internal mereka secara signifikan, yang mengarah pada peningkatan kualitas, efisiensi, dan manajemen risiko yang nyata. Manfaatnya bersifat fundamental dan operasional, bukan hanya superficial.
Mitos: Akreditasi UKAS adalah nama lain untuk standar ISO.
Fakta: Standar ISO (misalnya, ISO/IEC 17025, ISO 9001) adalah dokumen yang menetapkan persyaratan. Akreditasi adalah proses di mana pihak ketiga independen (dalam hal ini, UKAS) menilai apakah sebuah organisasi telah memenuhi persyaratan standar tersebut. Jadi, standar ISO adalah "apa" yang harus dipenuhi, dan akreditasi adalah "bagaimana" kepatuhan itu diverifikasi dan diakui secara independen.
Mitos: Hanya perusahaan multinasional besar yang mampu atau memerlukan akreditasi.
Fakta: Meskipun perusahaan besar memang mendapatkan akreditasi, banyak usaha kecil dan menengah (UKM) juga diakreditasi. Akreditasi relevan untuk organisasi dari semua ukuran yang menyediakan layanan pengujian, kalibrasi, inspeksi, atau sertifikasi yang membutuhkan kredibilitas dan pengakuan. Manfaat seperti akses pasar dan pengurangan risiko sama-sama penting bagi UKM.
Mitos: Setelah mendapatkan akreditasi, Anda tidak perlu khawatir lagi.
Fakta: Akreditasi adalah proses berkelanjutan. Organisasi yang terakreditasi tunduk pada asesmen surveilans berkala oleh UKAS untuk memastikan bahwa mereka terus mempertahankan standar yang diperlukan. Ada juga proses re-akreditasi penuh secara siklus. Ini memastikan bahwa kompetensi dan kualitas tetap terjaga seiring waktu dan menghadapi perubahan. Kegagalan untuk mempertahankan standar dapat menyebabkan penangguhan atau penarikan akreditasi.
Mitos: Akreditasi hanya tentang mencentang kotak kepatuhan terhadap standar.
Fakta: Sementara kepatuhan adalah aspek utama, akreditasi juga tentang mempromosikan budaya peningkatan berkelanjutan dan keunggulan. Proses asesmen seringkali membantu organisasi mengidentifikasi area untuk perbaikan yang mungkin tidak mereka sadari, yang mengarah pada praktik yang lebih baik dan inovasi.
Dunia terus berubah, dan begitu pula tantangan dan peluang bagi akreditasi. UKAS, seperti badan akreditasi lainnya, harus terus beradaptasi untuk tetap relevan dan efektif dalam memastikan kepercayaan dan kualitas di masa depan.
UKAS secara aktif terlibat dalam berbagai proyek untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang ini. Melalui inovasi dan adaptasi, UKAS akan terus memainkan peran krusial dalam membentuk masa depan kualitas dan kepercayaan di Britania Raya dan di panggung global.
United Kingdom Accreditation Service (UKAS) adalah tulang punggung dari infrastruktur kualitas di Britania Raya dan pemain kunci dalam sistem akreditasi global. Didirikan dengan tujuan untuk menyatukan dan memperkuat pengakuan kompetensi, UKAS telah tumbuh menjadi simbol kepercayaan dan keunggulan. Melalui penerapan prinsip-prinsip imparsialitas, kompetensi, integritas, dan konsistensi, UKAS memastikan bahwa organisasi yang menyediakan layanan pengujian, kalibrasi, inspeksi, dan sertifikasi memenuhi standar tertinggi.
Manfaat akreditasi UKAS sangat luas, memberdayakan bisnis dengan kredibilitas dan akses pasar, melindungi konsumen dengan jaminan kualitas dan keamanan, dan mendukung pemerintah serta regulator dalam mencapai tujuan kebijakan publik secara efisien. Dalam skala global, peran UKAS sebagai penandatangan perjanjian pengakuan saling dengan ILAC dan IAF, serta keanggotaannya di EA, memfasilitasi perdagangan internasional dan membangun jembatan kepercayaan antarnegara.
Proses akreditasi UKAS yang ketat, dari persiapan awal hingga surveilans berkelanjutan, menegaskan bahwa akreditasi bukanlah sekadar izin, melainkan komitmen terhadap keunggulan yang terus-menerus. Dengan beragam skema akreditasi yang mencakup standar-standar vital seperti ISO/IEC 17025, ISO/IEC 17020, ISO/IEC 17065, ISO/IEC 17021, dan ISO 15189, UKAS melayani spektrum kebutuhan industri dan masyarakat yang luas.
Di tengah perubahan lanskap teknologi, tantangan keberlanjutan, dan dinamika pasar global, UKAS terus berinovasi. Dengan merangkul akreditasi digital, memperluas fokus ke area ESG, dan mengadaptasi skemanya untuk teknologi baru, UKAS siap untuk terus menjadi garda terdepan dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan di masa depan. Pada akhirnya, UKAS tidak hanya tentang standar dan audit; ini adalah tentang fondasi yang kuat yang memungkinkan dunia untuk beroperasi dengan keyakinan, kepastian, dan kualitas yang terverifikasi.